Prabu Pracona, raja raksasa Negara Giliwengi dan Patih Sekipu mengamuk di Suralaya, kahyangan Jonggringsaloka. Ia ingin memperistri Bathari Prabasini tetapi ditolak oleh Bathara Guru. Prabu Pracona dan Patih Sekipu tidak dapat dikalahkan oleh para dewa yang ada disana. Akhirya Bathara Guru mengutus Bathara Narada untuk meminta bantuan kepada Pandawa. Arjuna yang ikut ke kahyangan, tetapi dia juga tidak bisa mengalahkan patih Sekipu, Arjuna justru terbuang melayang-layang dan jatuh di hadapan Resi Kanwa yang sedang bertapa.
Melihat hal itu, Bathara guru kembali menugaskan Bathara Narada turun ke Marcapada dengan membawa senjata Kuntawijayadanu. Saat itu, Arjuna memang sedang mencari petunjuk bagaimana agar bisa menolong putera Bima,kakaknya, yang sampai umur satu tahun tali pusarnya belum bisa dipotong. Senjata yang dibawa Narada sebenarnya akan diberikan kepada Arjuna, agar bisa digunakan untuk memotong tali pusar putera Bima dan Dewi Arimbi tersebut. Dan jabang bayi tersebutlah yang akan dijadikan lawan Prabu Pracona dan Sekipu. Namun Bathara Narada melakukan kesalahan, Kuntawijayadanu bukan diserahkan kepada Arjuna melainkan Karna yang memang memiliki wajah yang mirip dengan Arjuna. Saat itu, Karna juga sedang melakukan tapa demi mendapatkan senjata pusaka.
Menyadari bahwa ia melakukan kesalahan, maka Bathara Narada memberitahu Arjuna bahwa senjata yang hendak diberikan kepadanya, telah salah ia berikan kepada Karna. Arjuna pun langsung mengejar Karna. Pertarungan antara Arjuna dan Karna pun tidak bisa dielakkan. Namun Karna berhasil lolos dengan membawa senjata Kuntawijayadanu, sementara Arjuna hanya berhasil membawa sarung senjata Kunta.
Namun, dengan kehendak dewata, sarung Kunta bisa digunakan untuk memotong tali pusar si jabang bayi, namun sarung senjata itu kemudian masuk menyatu ke dalam pusar si jabang bayi. Maka datanglah Bathara Narada dan memberi nama jabang bayi tersebut Jabang Tetuka, kemudian ia meminjamnya untuk dibawa ke kahyangan , untuk dijadikan lawan Pracona dan Sekipu.
Jabang Tetuka kemudian dihadapkan untuk melawan Sekipu, namun anehnya, semakin dipukul, kekuatan Jabang Tetuka malah semakin bertambah. Akhirnya Sekipu menyerahkan kembali Tetuka kepada Narada untuk membesarkan Tetuka saat itu juga. Kemudian Narada menceburkan Jabang Tetuka ke dalam kawah Candradimuka, kemudian para Dewa melemparkan senjata mereka ke dalam kawah Candradimuka. Beberapa saat kemudian Tetuka muncul sebagai seorang laki-laki dewasa dan semua senjata yang diceburkan ke kawah Candradimuka sudah menyatu dalam dirinya.
Ia pun maju ke medan perang untuk melawan Sekipu dan Pracona, ia berhasil membunuh Sekipu dengan gigitan taringnya. Taring Jabang Tetuka kemudian dipotong oleh Kresna yang saat itu menyusul ke kahyangan bersama para Pandawa. Dan untuk menambah kesaktiannya, Bathara Guru menganugerahkan tiga pusaka yaitu, Kutang Antakusuma, Caping basunanda dan Tiumpah/ Sepatu Padakucarma. Kemudian ia diberi nama Gatotkaca, dan dengan ketiga pusaka yang telah dimilikinya, akhirnya Gatotkaca berhasil membunuh Prabu Pracona.
ADS HERE !!!